Kamis, 20 Oktober 2011

Analisis Jenis (Pengendapan)


Analisis Jenis Kation  Perak (Ag+) Secara Basah

1.1    Tujuan Percobaan
»  Untuk menyelidiki kation Ag+ dalam larutan AgNO3 dari Endapan yang terbentuk, serta untuk mengetahui warna dari Endapan yang terbentuk



1.2    Teori Percobaan

Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan.

Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.

Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.

Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas diantaranya :
  1. Golongan I :
Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.
Contoh : Pb, Ag, Hg.

  1. Golongan II :
Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Contoh : Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.     

  1. Golongan III :
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal.
Contoh : Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn.

  1. Golongan IV :
Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr. 

  1. Golongan V :
Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+.

      Perak nitrat merupakan sebuah senyawa anorganik dengan rumus kimia AgNO3. Senyawa ini adalah senyawa paling serbaguna diantara senyawa perak lainnya, dan digunakan pada fotografi. Senyawa ini lebih tidak sensitif terhadap sinar matahari daripada perak halida. Senyawa ini dulu disebut lunar kaustik karena perak dulunya disebut luna oleh para alkemis kuno yang percaya bahwa perak berasosiasi dengan bulan

Perak Nitrat
Dipakai larutan Argentum Nitrat (AgNO3), Larutan dimasukan kedalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes kemudiaan ditambahkan masing- masing:

a)  Asam Klorida (HCl), maka terjadi endapan putih Argentum Klorida (AgCl). Endapan ini dapat larut dalam Ammonium Hidroksida (NH4OH)

b) Alkali Hidroksida (KOH), maka terjadi endapan coklat Argentum Hidroksida (AgOH), Endapan ini dapat larut dalam Ammonia dan asam Nitrat

c) Ammonium Hidroksida, Maka pada tetes pertama terjadi endapan putih, AgOH yang dengan cepat berubah menjadi coklat disebabkan terjadinya Ag2O. Endapan ini dapat larut dalam Ammonia berlebih.
Apabila mengenai kulit
















1.3       Alat Alat Yang Digunakan
·       Neraca Analitik Digital
·       Testtube
·       Beaker Glass
·       Washing Glass
·       Dropping Pipets
·       Spatulla

1.4       Bahan – Bahan Yang Digunakan
·       Argentum Nitrat (AgNO3)
·       Asam Klorida (HCl)
·       Alkali Hidroksida (KOH)
·       Ammonium Hidroksida (NH4OH)

1.5     Hasil Percobaan

NO
Prosedur Percobaan
Reaksi
Pengamatan
1







2
AgNO3 direaksikan dengan Asam Klorida

Reaksi I + NH3


AgNO3 direaksikan dengan Alkali Hidroksida

Reaksi II + NH3
AgNO3 + HCl → AgCl↓putih + HNO3




  AgNO3 + KOH → AgOH↓Coklat + KNO3

Terjadi endapan Putih (AgCl)

Endapan larut kembali


Terbentuk endapan Coklat

Endapan menjadi larut
Gambar : Endapan yang terbentuk












1.6    Perhitungan

Berat AgNO3 :
= ( BM x V x M ) / 1000
= (170 x 250 x 0.1) / 1000
=
4.25 gram

Berat KOH :
          = ( BM x V x M ) / 1000
= ( 56 x 250 x 0.1 ) / 1000
= 1.4 gram
         
M1 NH4OH :
    = ( % x ρ x 1000 ) /BM
                    = ( 0.25 x 1.18 x 1000 ) / 35
                    = 8.4 gram

M 1     = 8.4 M

V1 x M1     =       V2 x M2
V1 x 8.4    =       250 x 0.1
          V1    =       3 mL
M1 HCl :
    = ( % x ρ x 1000 ) /BM
                    = ( 0.37 x 1.19 x 1000 ) / 36.5
                    =  12.06 N

M 1     = 12.06 M
V1 x M1     =       V2 x M2
V1 x 12.06 =       250 x 0.1
          V1    =       2  mL

1.7          Kesimpulan

Dari pratikum ini dapat disimpulkan bahwa :
·  Saat penambahan HCl kedalam larutan Perak Nitrat akan terbentuk endapan putih dan pada saat ditambahkan lagi dengan ammonia maka endapan tadi larut kembali

·  Saat penambahan KOH kedalam larutan Perak Nitrat akan terbentuk endapan Coklat dan pada saat ditambahkan lagi dengan ammonia maka endapan tadi larut kembali.

Minggu, 09 Oktober 2011

Pasangan Konjugasi


Ketika hidrogen klorida dilarutkan dalam air, hampir 100% hidrogen klorida bereaksi dengan air menghasilkan ion hidroksonium dan ion klorida. Hidrogen klorida adalah asam kuat, dan kita cenderung menuliskannya dalam reaksi satu arah:

  
    
Pada faktanya, reaksi antara HCl dan air adalah reversibel, tetapi hanya sampai pada tingkatan yang sangat kecil.Supaya menjadi bentuk yang lebih umum, asam dituliskan dengan HA, dan reaksi berlangsung reversibel.

  
    
Perhatikan reaksi ke arah depan:
  • HA adalah asam karena HA mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke air.
  • Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HA.
Akan tetapi ada juga reaksi kebalikan antara ion hidroksonium dan ion A-:
  • H3O+ adalah asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke ion A-.
  • Ion A- adalah basa karena A- menerima sebuah proton dari H3O+.

Reaksi reversibel mengandung dua asam dan dua basa.Kita dapat menganggapnya berpasangan, yang disebut pasangan konjugasi.


Ketika asam, HA, kehilangan sebuah proton asam tersebut membentuk sebuah basa A-.Ketika sebuah basa, A-, menerima kembali sebuah proton, basa tersebut kembali berubah bentuk menjadi asam, HA.Keduanya adalah pasangan konjugasi.Anggota pasangan konjugasi berbeda antara satu dengan yang lain melalui kehadiran atau ketidakhadiran ion hidrogen yang dapat ditransferkan.

Air dan ion hidroksonium juga merupakan pasangan konjugasi.Memperlakukan air sebagai basa, ion hidroksonium adalah asam konjugasinya karena ion hidroksonium memiliki kelebihan ion hidrogen yang dapat diberikan lagi.Memperlakukan ion hidroksonium sebagai asam, maka air adalah sebagai basa konjugasinya.Air dapat menerima kembali ion ydrogen untuk membentuk kembali ion hidroksonium.

Contoh yang kedua mengenai pasangan konjugasi

Di bawah ini adalah reaksi antara amonia dan air yang telah kita lihat sebelumnya:


Disini Amonia adalah basa karena amonia menerima ion hidrogen dari air. Ion amonium adalah asam konjugasinya – ion amonium dapat melepaskan kembali ion hidrogen tersebut untuk membentuk kembali amonia.

Air berlaku sebagai asam, dan basa konjugasinya adalah ion hidroksida.Ion hidroksida dapat menerima ion hidrogen untuk membentuk air kembali.

Perhatikanlah hal ini pada tinjauan yang lain, ion amonium adalah asam, dan amonia adalah basa konjugasinya. Ion hidroksida adalah basa dan air adalah asam konjugasinya.

          Zat amfoter           

 
Salah satu dari dua contoh di atas, air berperilaku sebagai basa, tetapi di lain pihak air berperilaku sebagai asam. Suatu zat yang dapat berperilaku baik sebagai asam atau sebagai basa digambarkan sebagai amfoter.


          Penggunaan asam

Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" (pickling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan