cieeee... cieee ... bawa bekal nih,,, ledek dodon ke manda yang lagi memegang kotak makanan berwarna unggu yang dia temukan dimejanya.
"don ini bukan punya gw"
"trus klo bukan punya lo, trus punya siapa dong ?"
tanya dodon ikut bingung.
"lah itu dia gw yang kagak tau" jawab manda semakin bingung,,,
"Deuhhhhhh... yang ada pengemar rahasia" dodon menggoda manda...
"isttt apaan sih," ujar Manda menyudahi.
susana kelas semakin riuh seiring banyaknya teman teman sekelas mereka masuk sehabis apel pagi. Di ruangan kelas yang berwarna dominan putih itu, di bagian belakang kelas terpampang sebuah tabel priodik yang berukuran besar, yang berhadapa-hadapan dengan whiteboard dan diatasnya sebuah lambang garuda pancasila yang bertengger dengan perkasanya,, tiba tiba mereka dikagetkan dengan kedatangan guru piket yang datang memberi kabar bahwasanya Miss Ovi datang agak telat dan sambil menyerahkan sebuah buku untuk mengerjakan tugas. kemudian berlalu meninggalkan mereka.
"cihuuuuyyy....teriak manda sambil merentangkan kedua tangannya dan memutar-mutarkan badannya sambil bersiul.
"Hush, Manda. ekspresinya berlebihan banget" tegur dodon sambil tersenyum geli melihat sahabatnya yang satu ini. dodon sering bingung sendiri melihat tingkah Manda yang susah ditebak, gayanya yang tomboi dan bicara yang ceplas ceplos masih kental pada dirinya.
"mumpung miss Ovi belum datang, ke kantin yuk, laper nih," ajak manda dan dijawab dengan gelengan oleh dodon,
"yaudah klo nggak mau, tolong pengangin kotak makanan ini sambil lo cari tau siapa yang menaroknya dimeja gw" ujar manda sambil berlalu melesat menuju tempat favoritnya, kantin. Biarpun badannya ceking, tapi porsi makannya mengalahin si Riza yeng bertubuh gembul. Sering manda berebutan bakwan sama riza dikantin, sampai sampai ibu kantin harus membagi rata isi bakwan dalam piring agar tidak terjadi keributan.
# # # # # # # # # #
Manda mengunyah bakwannya pelan. ia sangat menikmatiya karena pada jam belajar begini, pengunjung kantin sepi, hanya ada segelintir mahkluk berseragam abu abu putih duduk dipojokan. sama seperti dia, para makhluk tersebut pasti sedang bolos juga. tapi dia tidak mempedulikan hal itu, yang penting makan.
tiba tiba manda dikagetkan dengan getaran Hp di kantong saku rok nya. dengan santai manda membuka sms yang baru masuk, "dari dodon. kenapa sih, nih anak. hmmmm pasti minta dibawaain makanan nih kekelas" , tebak manda.
glekkk... manda menelan ludah. gawat, miss ovi udah datang , manda kelabakan. Denga terburu buru manda berlari menuju kelasnya sambil berteriak sama ibu kantin, "bakwannya empat buk nanti istrahat saya bayar"
# # # # # # # # # #
tok.. tok...
"Assalamualaikum.... excuse me," manda masuk setelah mengucap salam. semua mata tertuju kearahnya tak terkecuali miss Ovi. Dengan wajah menunduk, manda berjalan menuju mejanya.
"Eitssss, dari mana kamu, siapa yang menyuruh kamu masuk ?", tanya Miss Ovi sambil menatap tajam manda.
"Maaf Miss, saya tadi dari toilet, " jawab manda terpaksa berbohong.
"Benar?", tanya Miss Ovi nggak percaya.
"BeeeeNar, Miss. Suerrr," jawab manda sambil mengacungkan tanangannya.
"Di toilet ada jualan bakwan ya?" tanya miss Ovi sekali lagi, membuat manda kaget tidak bisa berbohong lagi. Dan manda baru sadar bahwa tangannya mengenggam sepotong bakwan dan mulutnya masih celemotan minyak. Manda terdiam, tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Semua teman sekelasnya tertawa melihat manda terpojok karena kesalahnnya sendiri. Hanya Dodon yang sama sekali tidak ikut menertawakan manda. dia menggelangkan kepala, sedih atas perbuatan Teman karibnya itu.
Karena kebohongannya, mau tak mau Manda harus mendapatkan hukuman. Manda diberi tugas menterjemahkan tiga novel impor yang semuanya berbahasa Inggris. bukan itu saja, miss Ovi juga mengusirnya dari kelas pada hari itu.
########*****#######
Jam dinding sudah menunjukan angka 01 lewat 43 menit, Manda masih sibuk dengan tugasnya menterjemahkan novel yg Diberikan sebagai hukuman dari miss Ovi atas tindakannya yg kabur kekantin disaat jam pelajaran sedang berlangsung. Didalam ruangan berukuran 3x4 meter yg didominasi warna Biru langit itulah manda melawan kantuk yg menyerangnya secara membabi buta, kopi pahit racikan mamanya pun tak mampu berbicara banyak, Hal hasil manda harus jatuh bangun menyelesaikan tugas tersebut. Mengingat besok pagi adalah deadline dari tugas tersebut mau tak mau Manda harus menyelesaikan biar tidak timbul hukuman baru yg dijatuhkan miss Ovi. Dengan sisa sisa tenaga yg dimiliki manda berhasil menterjemahkan novel tersebut ke bahasa ibunya.
"Alhamdulillah selesai juga tugas ini" ujar manda. Sambil Manahan Kantuk yg Maha berat dengan langkah lunglai manda menuju tempat tidur yg sedari tadi menggodanya untuk ditiduri. Diatas sebuah kasur yg dibalut dengan motif Doraemon dengan dominan warna Biru manda merebahkan tubuhnya yg sudah tak berdaya. Tak butuh waktu lama bagi manda untuk bisa tertidur.
"don ini bukan punya gw"
"trus klo bukan punya lo, trus punya siapa dong ?"
tanya dodon ikut bingung.
"lah itu dia gw yang kagak tau" jawab manda semakin bingung,,,
"Deuhhhhhh... yang ada pengemar rahasia" dodon menggoda manda...
"isttt apaan sih," ujar Manda menyudahi.
susana kelas semakin riuh seiring banyaknya teman teman sekelas mereka masuk sehabis apel pagi. Di ruangan kelas yang berwarna dominan putih itu, di bagian belakang kelas terpampang sebuah tabel priodik yang berukuran besar, yang berhadapa-hadapan dengan whiteboard dan diatasnya sebuah lambang garuda pancasila yang bertengger dengan perkasanya,, tiba tiba mereka dikagetkan dengan kedatangan guru piket yang datang memberi kabar bahwasanya Miss Ovi datang agak telat dan sambil menyerahkan sebuah buku untuk mengerjakan tugas. kemudian berlalu meninggalkan mereka.
"cihuuuuyyy....teriak manda sambil merentangkan kedua tangannya dan memutar-mutarkan badannya sambil bersiul.
"Hush, Manda. ekspresinya berlebihan banget" tegur dodon sambil tersenyum geli melihat sahabatnya yang satu ini. dodon sering bingung sendiri melihat tingkah Manda yang susah ditebak, gayanya yang tomboi dan bicara yang ceplas ceplos masih kental pada dirinya.
"mumpung miss Ovi belum datang, ke kantin yuk, laper nih," ajak manda dan dijawab dengan gelengan oleh dodon,
"yaudah klo nggak mau, tolong pengangin kotak makanan ini sambil lo cari tau siapa yang menaroknya dimeja gw" ujar manda sambil berlalu melesat menuju tempat favoritnya, kantin. Biarpun badannya ceking, tapi porsi makannya mengalahin si Riza yeng bertubuh gembul. Sering manda berebutan bakwan sama riza dikantin, sampai sampai ibu kantin harus membagi rata isi bakwan dalam piring agar tidak terjadi keributan.
# # # # # # # # # #
Manda mengunyah bakwannya pelan. ia sangat menikmatiya karena pada jam belajar begini, pengunjung kantin sepi, hanya ada segelintir mahkluk berseragam abu abu putih duduk dipojokan. sama seperti dia, para makhluk tersebut pasti sedang bolos juga. tapi dia tidak mempedulikan hal itu, yang penting makan.
tiba tiba manda dikagetkan dengan getaran Hp di kantong saku rok nya. dengan santai manda membuka sms yang baru masuk, "dari dodon. kenapa sih, nih anak. hmmmm pasti minta dibawaain makanan nih kekelas" , tebak manda.
" Ass. buruan balik ke kelas manda sayang, miss Ovi udah didepan kelas nih, mau kena sembur ? ehh, sekalian bawain bakwan ya, atu aja, laper hehehe.,. wass."
glekkk... manda menelan ludah. gawat, miss ovi udah datang , manda kelabakan. Denga terburu buru manda berlari menuju kelasnya sambil berteriak sama ibu kantin, "bakwannya empat buk nanti istrahat saya bayar"
# # # # # # # # # #
tok.. tok...
"Assalamualaikum.... excuse me," manda masuk setelah mengucap salam. semua mata tertuju kearahnya tak terkecuali miss Ovi. Dengan wajah menunduk, manda berjalan menuju mejanya.
"Eitssss, dari mana kamu, siapa yang menyuruh kamu masuk ?", tanya Miss Ovi sambil menatap tajam manda.
"Maaf Miss, saya tadi dari toilet, " jawab manda terpaksa berbohong.
"Benar?", tanya Miss Ovi nggak percaya.
"BeeeeNar, Miss. Suerrr," jawab manda sambil mengacungkan tanangannya.
"Di toilet ada jualan bakwan ya?" tanya miss Ovi sekali lagi, membuat manda kaget tidak bisa berbohong lagi. Dan manda baru sadar bahwa tangannya mengenggam sepotong bakwan dan mulutnya masih celemotan minyak. Manda terdiam, tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Semua teman sekelasnya tertawa melihat manda terpojok karena kesalahnnya sendiri. Hanya Dodon yang sama sekali tidak ikut menertawakan manda. dia menggelangkan kepala, sedih atas perbuatan Teman karibnya itu.
Karena kebohongannya, mau tak mau Manda harus mendapatkan hukuman. Manda diberi tugas menterjemahkan tiga novel impor yang semuanya berbahasa Inggris. bukan itu saja, miss Ovi juga mengusirnya dari kelas pada hari itu.
########*****#######
Jam dinding sudah menunjukan angka 01 lewat 43 menit, Manda masih sibuk dengan tugasnya menterjemahkan novel yg Diberikan sebagai hukuman dari miss Ovi atas tindakannya yg kabur kekantin disaat jam pelajaran sedang berlangsung. Didalam ruangan berukuran 3x4 meter yg didominasi warna Biru langit itulah manda melawan kantuk yg menyerangnya secara membabi buta, kopi pahit racikan mamanya pun tak mampu berbicara banyak, Hal hasil manda harus jatuh bangun menyelesaikan tugas tersebut. Mengingat besok pagi adalah deadline dari tugas tersebut mau tak mau Manda harus menyelesaikan biar tidak timbul hukuman baru yg dijatuhkan miss Ovi. Dengan sisa sisa tenaga yg dimiliki manda berhasil menterjemahkan novel tersebut ke bahasa ibunya.
"Alhamdulillah selesai juga tugas ini" ujar manda. Sambil Manahan Kantuk yg Maha berat dengan langkah lunglai manda menuju tempat tidur yg sedari tadi menggodanya untuk ditiduri. Diatas sebuah kasur yg dibalut dengan motif Doraemon dengan dominan warna Biru manda merebahkan tubuhnya yg sudah tak berdaya. Tak butuh waktu lama bagi manda untuk bisa tertidur.