1.
Teknik Nyala
- Hydride Generation ( analisis logam volatile : As, Sb, Se, Sb, Sn )
- Flame ( hampir semua logam, dalam ppm )
2.Teknik Tanpa Nyala
- Grafit Furnace ( hampir semua logam, dalam ppb )
- Cold Vapor ( khusus logam Hg )
1.
Metode Nyala ( Flame )
Sampel diaspirasikan ke spray chamber lewat
kapiler dari nebulizer. Penyedotan ini akibat efek tekanan gas oksidan
yang masuk ke nebulizer. Aliran larutan ini keluar kapiler dengan
kecepatan tinggi dan segera menumbuk silica glass bead di depannya
sehingga terpecahlah larutan membentuk butir-butir kabut. Kabut ini
bercampur dengan gas membentuk aerosol. Setelah proses pengkabutan, campuran
gas naik menuju burner maka terjadi proses pemanasan dan
pengatoman. Setelah itu terjadi penyerapan sinar oleh atom, banyaknya sinar
yang diserap berbanding lurus dengan kadar zat.
2.
Metode Tanpa Nyala ( Flameless )
Atomisasi tanpa nyala dilakukan dengan energi listrik
pada batang karbon yang biasanya berbentuk tabung grafit. Contoh diletakkan
dalam tabung grafit dan listrik dialirkan melalui tabung tersebut
sehingga tabung dipanaskan dan contoh akan teratomisasikan. Temperatur tabung
grafit dapat diatur dengan merubah arus listrik yang dialirkan, sehingga
kondisi temperatur optimum untuk setiap macam contoh / unsur yang dianalisa
dapat dicapai dengan mudah
3.
Metode Cold Vapor
Pada metode ini senyawa raksa ( Hg ) dalam contoh uji
dioksidasikan dengan penambahan KmnO4 menjadi Hg2+ pada
proses destruksi ( dengan waterbath ) pada suhu 950 C, proses
destruksi dilakukan dalam suasana asam Hg2+ yang terbentuk direduksi
oleh SnCl2 menjadi Hg0 ( uap Hg ). Kemudian atom netral
tersebut akan menguap sebagai atom-atom bebas dan didorong oleh udara ke sel.
Jika cahaya dengan panjang gelombang lampu katoda Hg melalui sel, maka sinar
yang diabsorbsi oleh Hg berbanding lurus dengan kadar Hg.
Keuntungan metode AAS
Keuntungan metode AAS dibandingkan dengan
spektrofotometer biasa yaitu spesifik, batas deteksi yang rendah dari larutan
yang sama bisa mengukur unsur-unsur yang berlainan, pengukurannya langsung
terhadap contoh, output dapat langsung dibaca, cukup ekonomis, dapat
diaplikasikan pada banyak jenis unsur, batas kadar penentuan luas (dari ppm
sampai %). Sedangkan kelemahannya yaitu pengaruh kimia dimana AAS tidak mampu
menguraikan zat menjadi atom misalnya pengaruh fosfat terhadap Ca, pengaruh
ionisasi yaitu bila atom tereksitasi (tidak hanya disosiasi) sehingga
menimbulkan emisi pada panjang gelombang yang sama, serta pengaruh matriks
misalnya pelarut.