Salah satu sebab mengapa banyak orang gagal menjalani tes wawancara
adalah karena beberapa salah paham terkait apa yang benar-benar terjadi
pada saat tes wawancara tersebut, Wawancara kerja
atau interview kerja
adalah kesempatan bagi Anda untuk "menjual" kemampuan diri Anda kepada sebuah
perusahaan. Tak jarang saat akan wawancara si pelamar merasa gugup, gelisah dan
menjadi tidak percaya diri.
Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi
pendukung yang ikut menentukan. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui supaya
wawancara Anda berjalan mulus dan mengantarkan Anda pada posisi dan pekerjaan
yang Anda incar.
Kesan pertama
Kesan pertama pada saat wawancara adalah
hal yang sangat penting untuk dibangun, karena
dari kesan pertama inilah pewawancara menilai anda.
Hal yang
harus anda perhatikan untuk membangun kesan pertama yang baik adalah :
*Kenakan pakaian yang tepat
*Kenakan pakaian yang tepat
Pakaian yang dikenakan adalah hal pertama yang dilihat oleh mata. Memakai
pakaian yang rapi dan profesional mengesankan begitulah Anda. Cara Anda
berpakaian untuk wawancara memberitahu Si Boss Anda bahwa Anda mengambil
pekerjaan serius dan memang berpotensial. Jika Anda seorang pria, memakai
sepasang celana yang bagus dan kemeja. Sandal, celana pendek, t-shirt, kaus,
dan celana jins tidak membuat pakaian menjadi baik. Hal yang sama berlaku untuk
perempuan. Saran saya pakailah sesuatu yang sederhana dan menghindari rok
pendek atau atasan minim.
*Kontak Mata ( Tatapan )
Ketika Anda bertemu dengan si pewawancara, tatap matanya dan
berpikirlah, “Wah, senang rasanya bisa bertemu dengan Anda!” Hal ini
akan membantu Anda tersenyum dari dalam hati, dan ia akan mendapati
sinyal tersebut dengan mood positif. Pastikan kontak mata Anda berada dalam
seputaran segitiga terbalik wajah si pewawancara. Yakni di antara titik
luar alis kiri, ke hidung bagian bawah, dan titik luar alis kanan.
Menatap bibir seseorang dianggap pelanggaran seksual, sementara menatap
dahi seseorang dianggap merendahkan.
*Jabat
tangan dengan erat.
Jabatan tangan memperlihatkan siapa diri kita, pada saat berjabat tangan kontak mata harus tetap dijaga karena
mengindikasikan seberapa nyaman Anda. Sikap tidak melihat mata si
pewawancara menunjukan Anda tidak siap dan tidak percaya diri. Ketika berjabat tangan pastikan tangan dalam keadaan bersih, kering, dan tidak sedang memegang benda lain, Ketika menggenggam tangan lawan, berikan kehangatan namun pastikan ada ruang udara. Jabat tangan dengan profesional, sopan, genggaman kuat, dan senyum hangat.
*Bersikap tenang dan berpikirlah positif. Apa yang ada dalam benak Anda akan muncul pada penampilan Anda. Jadi untuk mendapatkan sikap yang tenang dan nyaman jagalah pikiran Anda untuk tetap berpikiran positif. Istirahat yang cukup sebelum wawancara akan membantu Anda berpikiran lebih fresh.
*Posisi Duduk
Upayakan untuk duduk lurus, agar kepercayaan diri muncul dari sana. Jika
Anda merasa rendah diri dan jenuh, coba perhatikan cara Anda duduk dan
berdiri. Duduk tidak rapi atau berdiri sambil bersender bisa menekan
dada dan mengurangi asupan udara ke paru-paru, yang menyebabkan
kegugupan dan ketidaknyamanan.
Tangan dan Lengan
Tangan dan lengan memberi penilaian akan seberapa “menerimanya” kita. Jadi, upayakan tangan Anda berada di samping tubuh. Ini menunjukkan bahwa Anda bersikap terbuka dan siap menerima apapun yang datang kepada Anda.
Tangan dan Lengan
Tangan dan lengan memberi penilaian akan seberapa “menerimanya” kita. Jadi, upayakan tangan Anda berada di samping tubuh. Ini menunjukkan bahwa Anda bersikap terbuka dan siap menerima apapun yang datang kepada Anda.
Jawab pertanyaan dengan cepat
Dengarkan
baik-baik pertanyaan yang diajukan dan segera jawab tanpa terlalu lama
berpikir. Lamanya jawaban dari Anda menunjukan Anda tidak cekatan dan kurang
berminat pada pekerjaan tersebut. Bila pertanyaan kurang jelas atau kurang Anda
mengerti segera minta untuk diulangi. Jangan khawatir karena lebih baik Anda
meminta untuk mengulang pertanyaan daripada Anda sudah menjelaskan panjang
lebar tapi tidak relevan dengan pertanyaannya. Pertanyaan yang justru menjebak
dan kadang jawabannya tidak dipersiapkan adalah mengenai kekuatan dan kelemahan
Anda. Persiapkan jawaban Anda dengan jawaban yang cerdas namun tidak terkesan
terlalu klise.
Ajukan pertanyaan
Persiapan
sebelum wawancara sangatlah penting. Ketahuilah terlebih dahulu mengenai profil
perusahaan dan pekerjaan yang Anda lamar. Akan ada sesi dimana Anda diminta
untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang tepat dan bagus akan memberikan
nilai tambah bahwa Anda smart dan berminat pada pekerjaan. Jangan ajukan
mengenai hal – hal yang akan menurunkan ‘kualitas’ Anda seperti misalnya berapa
waktu cuti yang diberikan, berapa lama waktu istirahat siang.
Hal yang
cukup penting adalah jangan ajukan pertanyaan mengenai gaji sebelum Anda yakin
bahwa Anda adalah calon kuat kandidat pada posisi yang Anda lamar. Pembicaraan
mengenai gaji bisa dialakukan pada tahap seleksi berikutnya atau bila si
pewawancara yang membuka negosiasi gaji terlebih dahulu.
Bila trik
tersebut benar-benar Anda jalankan, tidak ada alasan untuk si pewawancara
menolak Anda sejak Anda berjalan di koridor dan memasuki ruangan.
Goodluck!
Baca juga ini : Pengalaman job Interview
Goodluck!
Baca juga ini : Pengalaman job Interview