Amalan-amalan utama di Bulan Ramadhan
1) Puasa
Amalan paling penting dalam bulan Ramadhan,
tentunya adalah puasa itu sendiri. Setiap muslim yang tidak
berhalangan, wajib melakukannya dalam 30 hari ke depan. Puasa tidak
hanya masalah mengekang keinginan makan, minum, dan hasrat seksual.
Tetapi, yang terutama, mengendalikan hati dari pikiran dan tindakan
negatif yang selama ini melekat.
Sabda Nabi, “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum. Puasa adalah menahan diri dari perkataan lagwu (perkataan sia-sia/kurang berfaedah) dan rofats (kata-kata cabul). Jika ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku tengah berpuasa, aku tengah berpuasa’.” (H.R. Ibnu Majah dan Hakim)
2) Salat Tarawih
Salat tarawih adalah salat malam yang dikerjakan pada malam-malam sepanjang bulan Ramadhan. Pengerjaannya bersifat sunnat muakkad. Tarawih dapat dilakukan sendirian maupun berjamaah.
Nabi menjamin bahwa mereka yang bertarawih akan mendapatkan ampunan, “Barangsiapa yang menunaikan salat malam di bulan Ramadhan dengan keimanan dan berharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
3) Memperbanyak Dzikir
Puasa
adalah upaya seseorang untuk melakukan nir-tindakan: segala sesuatu
yang berkaitan dengan ketergantungan pada duniawi, diminimalisasi.
Sebaliknya, segala yang mendekatkan diri kepada Allah, ditambah dan
terus ditambah.
Dalam hal ini, kita bisa memperbanyak dzikir atau doa kepada Allah.
Semakin banyak kita mengingat-Nya, semakin banyak peluang untuk
mengoreksi diri, menilai perjalanan kita dalam setahun, sudah tepatkah
atua masih tergila-gila pada hal-hal duniawi. Dzikir dan doa sepanjang
Ramdhan bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti pada
sepertiga malam terakhir.
4) Memperbanyak Sedekah
Puasa tidak hanya masalah mengoreksi hubungan diri sendiri kepada
Allah, tetapi juga hubungan kita dengan masyarakat. Puasa mengajarkan
bahwa masih banyak orang yang kurang beruntung, yang menahan lapar
seharian. Sungguh mulia jika kita kemudian berinisiatif untuk
memperbanyak sedekah sepanjang Ramadhan.
Sebagai contoh, memberi makan kepada anak-anak yang berbuka puasa
(ta’jil). Hendaknya hal ini tidak dianggap memberatkan. Sebaliknya,
mengeluarkan rezeki (yang sebenarnya cuma dititipkan Allah kepada kita)
saat puasa, akan membuat ridha Allah kepada kita semakin besar.
Nabi bersabda, “Siapa yang memberi makan (berbuka) bagi orang yang berpuasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa mengurangi pahala orang tersebut.” (HR. Ahmad, Nasai)
5) I’tikaf
Pada 10 hari terakhir Ramadhan, seseorang dianjurkan untuk
beri’tikaf. Yang dimaksud i’tikaf adalah tinggal di masjid dengan
tujuan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Anjuran ini didasarkan
pada riwayat bahwa Rasulullah saw. terbiasa beri’tikaf pada 10 hari
terakhir dalam bulan Ramadhan (H.R. bukhari dan Muslim).
Seseorang yang beri’tikaf sejatinya menghidupkan kembali ‘baterai
hatinya’ yang mungkin selama ini kurang mengenal Allah. Membersihkan
cermin hatinya dari debu-debu kepentingan duniawi, urusan dengan sesama
makhluk-Nya, sehingga kelak cermin tersebut dapat mengilap dan
sepenuhnya memancarkan cahaya Al-Haqq.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan anda,,,