Sabtu, 21 Juli 2012

Amalan utama di bulan Ramadhan

Amalan-amalan utama di Bulan Ramadhan

1) Puasa

Amalan paling penting dalam bulan Ramadhan, tentunya adalah puasa itu sendiri. Setiap muslim yang tidak berhalangan, wajib melakukannya dalam 30 hari ke depan. Puasa tidak hanya masalah mengekang keinginan makan, minum, dan hasrat seksual. Tetapi, yang terutama, mengendalikan hati dari pikiran dan tindakan negatif yang selama ini melekat.

Sabda Nabi, “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum. Puasa adalah menahan diri dari perkataan lagwu (perkataan sia-sia/kurang berfaedah) dan rofats (kata-kata cabul). Jika ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku tengah berpuasa, aku tengah berpuasa’.” (H.R. Ibnu Majah dan Hakim)

2) Salat Tarawih

Salat tarawih adalah salat malam yang dikerjakan pada malam-malam sepanjang bulan Ramadhan. Pengerjaannya bersifat sunnat muakkad. Tarawih dapat dilakukan sendirian maupun berjamaah.

Nabi menjamin bahwa mereka yang bertarawih akan mendapatkan ampunan, “Barangsiapa yang menunaikan salat malam di bulan Ramadhan dengan keimanan dan berharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

3) Memperbanyak Dzikir

Puasa adalah upaya seseorang untuk melakukan nir-tindakan: segala sesuatu yang berkaitan dengan ketergantungan pada duniawi, diminimalisasi. Sebaliknya, segala yang mendekatkan diri kepada Allah, ditambah dan terus ditambah.

Dalam hal ini, kita bisa memperbanyak dzikir atau doa kepada Allah. Semakin banyak kita mengingat-Nya, semakin banyak peluang untuk mengoreksi diri, menilai perjalanan kita dalam setahun, sudah tepatkah atua masih tergila-gila pada hal-hal duniawi. Dzikir dan doa sepanjang Ramdhan bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti pada sepertiga malam terakhir.

4) Memperbanyak Sedekah

Puasa tidak hanya masalah mengoreksi hubungan diri sendiri kepada Allah, tetapi juga hubungan kita dengan masyarakat. Puasa mengajarkan bahwa masih banyak orang yang kurang beruntung, yang menahan lapar seharian. Sungguh mulia jika kita kemudian berinisiatif untuk memperbanyak sedekah sepanjang Ramadhan.

Sebagai contoh, memberi makan kepada anak-anak yang berbuka puasa (ta’jil). Hendaknya hal ini tidak dianggap memberatkan. Sebaliknya, mengeluarkan rezeki (yang sebenarnya cuma dititipkan Allah kepada kita) saat puasa, akan membuat ridha Allah kepada kita semakin besar.
Nabi bersabda, “Siapa yang memberi makan (berbuka) bagi orang yang berpuasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa mengurangi pahala orang tersebut.” (HR. Ahmad, Nasai)

5) I’tikaf

Pada 10 hari terakhir Ramadhan, seseorang dianjurkan untuk beri’tikaf. Yang dimaksud i’tikaf adalah tinggal di masjid dengan tujuan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Anjuran ini didasarkan pada riwayat bahwa Rasulullah saw. terbiasa beri’tikaf pada 10 hari terakhir dalam bulan Ramadhan (H.R. bukhari dan Muslim).


Seseorang yang beri’tikaf sejatinya menghidupkan kembali ‘baterai hatinya’ yang mungkin selama ini kurang mengenal Allah. Membersihkan cermin hatinya dari debu-debu kepentingan duniawi, urusan dengan sesama makhluk-Nya, sehingga kelak cermin tersebut dapat mengilap dan sepenuhnya memancarkan cahaya Al-Haqq.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda,,,