Selasa, 30 Oktober 2012

Past Future Perfect Continuous Tense

sekarang kita lanjutkan pembahasannya ke tenses : Past Future Perfect Continuous Tense

Formula:
Subject + would + have + been + ( verb1+ing) + object + modifier

example:
1.   Farmers in Jati Bali would have been growing rice crops for 40 years by the end of last month. (Petani-petani di Jati Bali akan telah bercocok tanam padi selama 40 tahun sebelum akhir bulan lalu).

2.   Some students would have been conducting research on vegetative plant propagations for one year when the semester started last month. (Beberapa siswa akan telah melakukan penelitian pada perbanyakan tanaman vegetatif selama 1 tahun ketika semester dimulai bulan lalu).

3.   Transpiration would have been starting to increase for more than an hour when we measured it at 9 a.m. yesterday. (Transpirasi akan telah mulai meningkat selama lebih dari 1 jam ketika kita mengukurnya jam 9 pagi kemarin).


Penggunaan Past Future Perfect Continuous Tense

Penggunaan past future perfect continuous tense sama dengan penggunaan past future perfect tense kategori yang ketiga, yaitu untuk menyatakan bahwa kejadian/aktivitas akan terus terjadi/dilakukan sampai batas waktu tertentu di masa lampau.

Perhatikan contoh pada past future perfect tense kategori ketiga berikut !!!:

1.   I thought I would have been at school only for 6 hours yesterday. In fact, I had to wait for another hour because my dad’s car broke down on the way to the school.

2.   I was completely sure that on August 17, I would have lived in this house for 10 years sharp.

3.   I expected that I would have slept for 8 hours last night but I was awoken by my neighbor’s long big fight at 1 a.m. It was very loud and I couldn’t fall asleep till morning.

4.   It was predicted that when Mr. Dodi retired last month, he would have worked for this company for forty-five years.

5.   She never expected that she would have waited for her boyfriend for 2 hours last night.


Dalam past future perfect continuous tense, kelima kalimat ini menjadi:

1.   I thought I would have been being at school only for 6 hours yesterday. In fact, I had to wait for another hour because my dad’s car broke down on the way to the school.

2.   I was completely sure that on August 17, I would have been living in this house for 10 years sharp.

3.   I expected that I would have been sleeping for 8 hours last night but I was awoken by my neighbor’s long big fight at 1 a.m. It was very loud and I couldn’t fall asleep till morning.

4.   It was predicted that when Mr. Dodi retired last month, he would have been working for this company for forty-five years.

5.   She never expected that she would have been waiting for her boyfriend for 2 hours last night.


Negative Form

Bentuk negatif Past Future Perfect Continuous Tense adalah dengan menambahkan kata bantu NOT setelah auxilliary WOULD seperti terlihat pada formula berikut:

Subject + would + not + have + been + (verb1+ing) + object + modifier

Example:

1.   I thought I wouldn’t have been being at school for 7 hours yesterday.

2.    I was completely sure that on August 17, I wouldn’t have been living in this house for 10 years yet.

3.    I expected that I wouldn’t have been sleeping for 4 hours last night.

4.    It was predicted that when Mr. Dodi retired last month, he wouldn’t have been working for this company for fifty years.

5.    She expected that she wouldn’t have been waiting for her boyfriend for 2 hours last night.


Note :
Seperti dituliskan dalam kelima contoh di atas, would + not dapat dikontraksi menjadi “wouldn’t“.

Yes/No Questions

Yes/No Questions untuk Past Future Perfect Continuous Tense dibentuk dengan menempatkan (inversi) auxililiary WOULD di depan subject kalimat:

Would + subject + not + have + been + (verb1+ing) + object + modifier?

Example:

1.   Would you have been being at school for 7 hours yesterday if your dad’s car hadn’t broken down on the way to the school?

2.    Would you have been living in this house for 10 years on August 17 if the house rent had been raised by the landlord?.

3.    If your neighbor hadn’t had a long big fight last night, would you have been sleeping for 4 hours last night?

4.    If Mr. Dodi were still strong, would he have been working for this company for more than fifty years?

5.    Did she expect that she would have been waiting for her boyfriend for 2 hours last night?

Sabtu, 27 Oktober 2012

Memaknai 84 tahun Sumpah Pemuda

Besok tepat 84 tahun (28 Oktober 1928 – 28 Oktober 2012) pemuda-pemudi Indonesia mengucapkan sebuah Ikrar suci agar terbentuk suatu bangsa yang kuat, bersatu dan merdeka, buktinya, kurang dari 17 Tahun sejak sumpah itu diikrarkan Rakyat Indonesia mampu membebaskan diri dari kolonialisme yang telah menjajah negeri ini lebih dari 350 Tahun.

Dengan semangat sumpah pemuda ini kita dapat mewarisi semangat bersatu dalam keberagaman, kesetaraan, dan martabat luhur.  Kita diajarkan untuk setia pada satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.

Mungkin saat ini kita banyak yang sudah lupa isi dari ikrar pemuda yang dicetuskan 84 tahun silam,, untuk itu kami akan mencoba mengingatkan kembali apa isi dari ikrar itu :

Soempah Pemoeda
1.   Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

2.   Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

3.   Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Dahulu, dengan sumpah pemuda ini kita dapat menyatukan  Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, pemuda Tionghoa, Pemuda Keturunan Arab. Sebelum Ikrar sumpah pemuda ini tercetus, mereka pada waktu itu melawan penjajah dengan perjuangan yang bersifat kedaerahan sehingga, dengan sangat mudah dapat dipatahkan oleh para penjajah.

Apakah semangat sumpah pemuda itu masih ada pada diri pemuda kita saat ini ???? 

Pada saat ini pemuda kita disibukan dengan aksi tawuran pelajar, tak kalah sengit pula tawuran antar mahasiswa kita, demontrasi yang diwarnai anarkisme, bentrok anatara suporter, pembunuhan, pemerkosaan, perkelahian dan masih banyak lagi kriminalitas yang lain. Namun, tidak bisa dipungkiri juga bahwasanya prestasi pemuda-pemudi kita di dalam maupun di luar negeri.ak kalah hebatnya. Prestasi yang membuat harum nama bangsa dan menambah kewibawaan Indonesia di mata dunia. Setidaknya dengan prestasi tersebut, mampu menambah rasa nasionalisme kita dan memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh karena itu peringatan sumpah pemuda tidak hanya sebatas seremonial semata, atau pembacaan naskah sumpah pemuda itu sendiri, tetapi menjadi sebuah patokan kita sebagai seorang pemuda untuk mengisi kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan Negara ini.

Peranan pemuda dalam mempertahankan kedaulatan bangsa berada dalam garda terdepan. Sejarah pernah mencatat, organisasi pemuda dulu seperti Budi Utomo, Trokoro Dharmo, Jong Indonesia, Jong Sumatra Bond, Indonesia Muda,  Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Organisasi Perkumpulan Daerah mampu menjadi ancaman bagi kekuasaan Kolonial Belanda saat itu. Rasa nasionalisme mengalir dalam darah para pemuda kita untuk melawan kolonial dan merebut kemerdekaan. Para pemuda jugalah yang menumbangkan rezim orde baru yang otoriter menuju reformasi. Dimana saat itu, para pemuda (pelajar dan Mahasiswa) seluruh Indonesia bersatu-padu berjuang merebut hak kemerdekaan berpendapat yang di kekang oleh rezim orde baru. Para pemuda tersebut pun melebur jadi satu dalam wadah pemuda Indonesia tanpa melihat perbedaan, suku agama  ras, dan golongan.

Dari sepenggal sejarah inilah kita seharusnya lebih memahami dasar fundamental berdirinya suatu bangsa. Kebulatan tekad dan persatuan merupakan modal utama berdirinya bangsa Indonesia. Memahami peranan masing-masing pada setiap warga negara, mengantarkan pada tujuan dan cita-cita luhur bangsa dan Negara  Indonesia. Oleh karena itu, setiap warga negara harus mengetahui hak dan kewajibannya, saling menghargai antar, suku, agama, Ras dan golongan, serta menghilangkan sekat atau rasa kesukuan dan merubah itu semua dalam semangat sumpah pemuda.

Hidup Pemuda Indonesia.,.,.,

selamat Hari Sumpah Pemuda, semoga semangatnya akan terus mengalir dalam darah kita para Pemuda Indonesia agar Bangsa ini setara dengan bangsa bangsa lainya didunia,,,