Senin, 30 Juli 2012

Masjid Qiblatain

Masjid Qiblatain

Masjid yang terletak di jalan Khalid bin Al Walid ini memiliki 2 arah kiblat yang berlawanan arah,  kiblat yang pertama menghadap ke Baitul Maqdis (nama lain dari Masjidil Aqsa) di Yerussalem, Palestina dan yang kedua adalah menghadap Kabah Masjidil Haram di Makkah, Arab saudi. 
Masjid ini mula-mula dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Terletak di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah. Dahulu, sebelum kiblat salat umat Muslim ditentukan menghadap Kabah, arah kiblat salat menghadap Baitul Maqdis di Yerusalem.
 

Pada tahun ke-2 Hijriah bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad SAW melakukan salat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat salat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah.
Surat Al-Baqarah ayat 144 :

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاء فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّواْ وُجُوِهَكُمْ شَطْرَهُ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوْتُواْ الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ وَمَا اللّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
[Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa (berpaling ke Masjidil Haram) itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

Mendengar perintah langsung itu, Rasulullah pun langsung memutar arah salat dari Baitul Maqdis ke Kabah. Sejak saat itu, arah kiblat umat Muslim pun berubah ke Kabah di Masjidil Haram, Makkah.

Untuk mengenang peristiwa penting itu, masjid lokasi penentuan arah kiblat diberi nama Qiblatain. Qiblatain berarti dua kiblat.

Di dalam Masjid ini kita masih bisa melihat sendiri bekas tempat imam salat. Tempat imam salat yang dulu dipakai saat kiblat menghadap Baitul Maqdis berupa pasir dan tidak ada sajadah. Sebaliknya, tempat salat imam yang sekarang telah memiliki mimbar khusus lengkap dengan sajadahnya, Ini dikarenakan tempat imam salat yang menghadap Baitul Maqdis sudah tidak dipakai karena perpindahan arah kiblat.

Masjid merupakan saksi bisu perpindahan arah kiblat umat muslim dunia....

Sabtu, 21 Juli 2012

Amalan utama di bulan Ramadhan

Amalan-amalan utama di Bulan Ramadhan

1) Puasa

Amalan paling penting dalam bulan Ramadhan, tentunya adalah puasa itu sendiri. Setiap muslim yang tidak berhalangan, wajib melakukannya dalam 30 hari ke depan. Puasa tidak hanya masalah mengekang keinginan makan, minum, dan hasrat seksual. Tetapi, yang terutama, mengendalikan hati dari pikiran dan tindakan negatif yang selama ini melekat.

Sabda Nabi, “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum. Puasa adalah menahan diri dari perkataan lagwu (perkataan sia-sia/kurang berfaedah) dan rofats (kata-kata cabul). Jika ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku tengah berpuasa, aku tengah berpuasa’.” (H.R. Ibnu Majah dan Hakim)

2) Salat Tarawih

Salat tarawih adalah salat malam yang dikerjakan pada malam-malam sepanjang bulan Ramadhan. Pengerjaannya bersifat sunnat muakkad. Tarawih dapat dilakukan sendirian maupun berjamaah.

Nabi menjamin bahwa mereka yang bertarawih akan mendapatkan ampunan, “Barangsiapa yang menunaikan salat malam di bulan Ramadhan dengan keimanan dan berharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

3) Memperbanyak Dzikir

Puasa adalah upaya seseorang untuk melakukan nir-tindakan: segala sesuatu yang berkaitan dengan ketergantungan pada duniawi, diminimalisasi. Sebaliknya, segala yang mendekatkan diri kepada Allah, ditambah dan terus ditambah.

Dalam hal ini, kita bisa memperbanyak dzikir atau doa kepada Allah. Semakin banyak kita mengingat-Nya, semakin banyak peluang untuk mengoreksi diri, menilai perjalanan kita dalam setahun, sudah tepatkah atua masih tergila-gila pada hal-hal duniawi. Dzikir dan doa sepanjang Ramdhan bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti pada sepertiga malam terakhir.

4) Memperbanyak Sedekah

Puasa tidak hanya masalah mengoreksi hubungan diri sendiri kepada Allah, tetapi juga hubungan kita dengan masyarakat. Puasa mengajarkan bahwa masih banyak orang yang kurang beruntung, yang menahan lapar seharian. Sungguh mulia jika kita kemudian berinisiatif untuk memperbanyak sedekah sepanjang Ramadhan.

Sebagai contoh, memberi makan kepada anak-anak yang berbuka puasa (ta’jil). Hendaknya hal ini tidak dianggap memberatkan. Sebaliknya, mengeluarkan rezeki (yang sebenarnya cuma dititipkan Allah kepada kita) saat puasa, akan membuat ridha Allah kepada kita semakin besar.
Nabi bersabda, “Siapa yang memberi makan (berbuka) bagi orang yang berpuasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa mengurangi pahala orang tersebut.” (HR. Ahmad, Nasai)

5) I’tikaf

Pada 10 hari terakhir Ramadhan, seseorang dianjurkan untuk beri’tikaf. Yang dimaksud i’tikaf adalah tinggal di masjid dengan tujuan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Anjuran ini didasarkan pada riwayat bahwa Rasulullah saw. terbiasa beri’tikaf pada 10 hari terakhir dalam bulan Ramadhan (H.R. bukhari dan Muslim).


Seseorang yang beri’tikaf sejatinya menghidupkan kembali ‘baterai hatinya’ yang mungkin selama ini kurang mengenal Allah. Membersihkan cermin hatinya dari debu-debu kepentingan duniawi, urusan dengan sesama makhluk-Nya, sehingga kelak cermin tersebut dapat mengilap dan sepenuhnya memancarkan cahaya Al-Haqq.

Rabu, 18 Juli 2012

Marhaban Ya Ramadhan


Marhaban Ya Ramadhan ...

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, hingga membawa kita ke bulan suci Ramadhan. Bulan Suci Ramadhan memang saat yang ditunggu-tunggu oleh para kaum Muslimin-Muslimat. Karena pada bulan Ramadhan, merupakan bulan yang penuh dengan berkah yang berlimpah. Semua aktifitas yang kita lakukan di Bulan Suci Ramadhan dianggap ibadah oleh Allah SWT.


Di Bulan Suci Ramadhan ini, setiap kebaikan yang kita lakukan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Maka jangan menyia-nyiakan kesempatan ini. Belum tentu tahun depan kita bisa bertemu lagi dengan bulan yang penuh dengan berkah ini. Mari kita sambut bulan suci Ramadhan dengan penuh rasa gembira.

Hanya di bulan ini, semua pahala kita dilipat gandakan, hanya di bulan ini, dosa-dosa yang telah kita lakukan mendapat ampunan Allah SWT, hanya di bulan ini pula do'a-do'a yang kita panjatkan diijabah oleh Allah SWT. Begitu mulianya bulan Suci Ramadhan itu. Meskipun hanya dengan dilandasi rasa gembira karena bulan Ramadhan telah datang, itu sudah cukup untuk mengantarkan kita menuju ke pintu Surga.

Marhaban Ya Ramadhan, semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang bertakwa. Saya selaku admin dari Palanta OSCAR 39 blog, mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankannya. Semoga amal ibadah kita semua diterima oleh Allah SWT. Amiin..

Selasa, 03 Juli 2012

Menentukan Normalitas Larutan NaOH


Jl. Jendral Ahmad Yani 13 ulu

  
Menentukan Normalitas Larutan NaOH


     I.    Tujuan Percobaan :


   Untuk menentukan Normalitas larutan Natrium Hidroksida (NaOH)


   Untuk mengetahui perubahan warna dan apa saja reaksi terjadi setelah dititrasi

  II.    Teori Percobaan : 

     Natrium Hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.


  Natrium Hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
       
Natrium Hidroksida ( NaOH) merupakan basa kuat, Dengan 0.1 N HCl menunjukan tityik akhir yang tepat (tajam) menggunkan metil oranye, sebab asam dan basa sama sama kuat
Persamaan Reaksi :

NaOH + HCl → NaCl + H2O

III.   Alat Yang Digunakan :

      Ø  Biuret (untuk titrasi)                   
      Ø  Erlenmeyer
      Ø  Pipet tetes
      Ø  Bucker glass
      Ø  Spatula
      Ø  Neraca analitik
      Ø  Gelas ukur

IV.    Bahan Yang Digunakan : 
      Ø  Indikator PhenolPtalein
      Ø  0,1 M HCl (H+)
      Ø  Larutan NaOH
      Ø  Aquadest


   VI.     Prosedur Percobaan : 
· Dipipet 25 mL larutan HCl 0.1 M, masukan kedalam erlenmeyer
·   Ditambahkan 1-2 tetes indikator Phenolptalein
·   Dititrasilah dengan larutan NaOH sampai titik akhir titrasi


VII.     Hasil Percobaan : 
25 ml HCl ditambah 1 - 2 tetes Ind. PP Larutan Bening, dititrasi dengan larutan NaOH sampai Titik akhir titrasi, Larutan menjadi berwarna Pink


Perbandingan penambahan mL NaOH



VIII.   Perhitungan :
a.  NaOH
Bm NaOH         = 40
Gram NaOH     = BE x V x N
                                        = 40 x 0.1 x 0.1
                = 0,4 gram
Aquades            = 100 – 0,4 = 99,6 ml


b.  HCl

Bm HCl         = 36.5
N1 HCl          = BM x p x %
            = 36.5 x 1.19 x 36.5
            =  12.06 N

V1 . N1            =  V2.N2
V1 x 12.06      =  500 x 0.1
               V1    4.15 mL

Aquades          = 5004.15 = 495.85 mL


            Volume titrasi
                                    Percobaan I     = 25.2  mL
                                    Percobaan II    = 25.1 mL
                                    Percobaan III  = 25.2 mL
                                    Rata – Rata     = 25.2 mL


Jadi, Normalitas NaOH

                        N NaOH     =  (V x N) / V
 
                                                               = ( 25 .2 x 0.1 ) / 25

            =  0.1020 N


   IX.     Kesimpulan
· Dari pratikum yang telah dilaksanakan diketahui bahwa NaOh termasuk kedalam Basa Kuat
·  Konsentrasi NaOH yang didapat dari hasil pratikum adalah 0.1020 N


      X.     Saran
Janganlah kamu berbicara atau ngobrol didekat bahan-bahan kimia karena bahan kimia itu sangat berbahaya terutama cairan, kalau perlu pakailah masker.


            Mengetahui                                                                                      Palembang,05 Mei 2012
Asisten Lab. Kimia Analisis                                                                                  Pratikan




1. Muslim, S.T                                                                                                       Alex Trisno
2. Ely Noviana Panggabean                                                                                    122011011