Rabu, 07 Agustus 2013

Renungan Akhir Ramadhan

Menangislah..
Jika itu bisa melapangkan gundah yang mengganjal hati kita. Bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan.
Dan tadarus Qur’an kita juga tak beranjak pada Juz Empat.

Menangislah…
Jika itu merupakan Awal tekad kita untuk menyempurnakan Tarawih & Qiyamul Lail kita yang bolong-bolong.

Menangislah…
Agar butir bening itu jadi saksi di Yaumil Akhir, bahwa ada satu hamba Allah yang bodoh, Lalai, Sombong lagi terlena.
Yang katanya berdo’a sejak dua bulan sebelum Ramadhan, yang katanya berlatih Puasa semenjak Rajab,
yang katanya Rajin mengikuti Taklim Tarhib Ramadhan…
Tetapi…sampai menjelang Akhir Ramadhan masih juga menggunjingkan kekhilafan temannya,
masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan, tak juga menambah Ibadah Sunnah,
Bahkan hampir terlewat menunaikan yang wajib.

Menangislah, lebih keras..
Karena Allah tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan,
apakah kita masih disertakan, sedangkan Ramadhan sekarang ini Cuma tersisa beberapa hari lagi.
Tak ada yang dapat menjamin Usia kita sampai kepada Ramadhan besok, sedang Ramadhan ini tersia-siakan.

Menangislah…
Untuk Dosa-dosa yang belum tentu di Ampuni, tapi kita masih juga menambahi dengan Dosa baru.
Berapa kali kita menyatakan Insaf & Taubat, tetapi tak lama kemudian ada saja kelalaian yang kita buat?
Kita bilang tak sengaja?
Tapi mengapa berulang & tak juga kita mengambil pelajaran?

Menangislah..
Dan tuntaskan semuanya disini, saat ini.
Karena besok waktu akan bergerak makin cepat, Ramadhan semakin berlari.
Tahu-tahu sudah tak lama lagi berakhir & kita belum bersiap untuk Itikaf,
Lembar-Lembar Qur’an menunggu untuk di Khatamkan
Dan Lembar-lembar Mata uang menunggu/menanti untuk disalurkan..!!
Dan malampun menunggu dihiasi Sholat Tambahan.
Sekarang , atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali…

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda,,,