PENDAHULUAN
Kimia Analisis adalah Bahagian
dari ilmu kimia yang mempelajari tentang metoda dan cara – cara menyelidiki
atau penentuan kandungan kimia dalam suatu bahan.
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain
(yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
pH
atau derajat keasaman digunakan
untuk menyatakan tingkat keasaman (atau ke basaanyang dimiliki oleh suatu
larutan. Yang dimaksudkan “keasaman” di sini adalah konsentrasi ion
hidrogen(H+) dalam pelarut air. Nilai
pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral
apabila memiliki nilai pH=7. Nilai pH>7 menunjukkan larutan memiliki sifat
basa, sedangkan nilai pH<7 keasaman.="keasaman." menunjukan="menunjukan" span="span">7>
Nilai
pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H+ terlarut dan ion OH-
terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10-7 pada
kesetimbangan. Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam akan
mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH- akan diikat oleh H+ membentuk air).
Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya.
TINJAUAN PUSTAKA
1 Teori Asam -
Basa
Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis, termasuk Antoine Lavoisier, secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena ia tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asam halida, HCl, HBr, dan HI. Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari kata bahasa Yunani yang berarti "pembentuk asam". Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut harus ditinggalkan.
Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy,
berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Kimiawan Swedia Svante Arrhenius
lalu menggunakan landasan ini untuk mengembangkan definisinya tentang asam. Ia
mengemukakan teorinya pada tahun 1884.
Pada tahun 1923, Johannes Nicolaus Brønsted dari Denmark dan Martin Lowry dari Inggris masing-masing mengemukakan definisi protonik asam-basa yang kemudian dikenal dengan nama kedua ilmuwan ini. Definisi yang lebih umum diajukan oleh Lewis pada tahun yang sama, menjelaskan reaksi asam-basa sebagai proses transfer pasangan elektron.
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
Svante August Arrhensius
Asam Merupakan suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion Hidrogen (H+) atau ion hydronium (H3O+) Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
Contoh :
HCl (aq) -------> H+(aq)+ Cl-
(aq)
H2SO4 (aq) -------> 2H+(aq)+ SO4-2
(aq)
HNO3 (aq) -------> H+(aq) + NO3-(aq)
Basa adalah suatu senyawa yang
apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-)
Contoh
:
NaOH (aq) -------> Na+ (aq) + OH-
(aq)
NaSO4 (aq) --------> 2 Na+ (aq) +
SO4- (aq)
KOH ( aq) .............> K+ (aq) + OH- (aq)
Asam hidroklorida (asam klorida) dinetralkan oleh kedua
larutan natrium hidroksida dan larutan amonia. Pada kedua kasus tersebut, kamu
akan memperoleh larutan tak berwarna yang dapat kamu kristalisasi untuk
mendapatkan garam berwarna putih – baik itu natrium klorida maupun amonium
klorida.
Keduanya
jelas merupakan reaksi yang sangat mirip. Persamaan lengkapnya adalah:
NaOH (aq) + HCl (aq) ------> NaCl (aq) + H2O (l)
NH3 (aq) + HCl (aq) ------> NH4Cl (aq)
Asam adalah zat yang bertindak sebagai pendonor proton (memberikan proton) pada basa
Contoh :
HAc (aq) + H2O (l) -------> H3O+ (aq) + Ac (aq)
·
HAc
dengan Ac merupakan pasangan asam-asam konjugasi
·
H3O+
dengan H2O merupakan
pasangan asam-basa konjugasi
Basa adalah zat yang bertindak sebagai akseptor proton
(menerima proton) dari asam Air (H2O) dapat bersifat sebagai asam
(proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat ini disebut Ampiprotik
(Amfoter).
Contoh :
HCl + H2O --------> H3O + Cl-
Asam dan basa
bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup
zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
Asam adalah suatu zat yang bertindak sebagai penerima
Akseptor pasangan elektron dari basa. Dan Basa adalah suatu zat yang bertindak
sebagai pemberi (donor) pasangan electron, Contoh :
HCl + H2O --------> H3O + Cl-
Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk
menghasilkan asam hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah
proton (sebuah ion hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ)
terbentuk antara satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan
ion hidroksonium, H3O+.
Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang berfungsi sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai contoh, proton ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan air
2 Asam
Berdasarkan kekuatannya asam dibedakan menjadi dua jenis, yaitu asam kuat dan asam lemah. Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (ion H+) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H+ yang dilepaskan, semakin kuat sifat asamnya.
Tabel beberapa contoh asam kuat dan asam lemah.
Contoh Asam Kuat :
No
|
Nama
Asam Kuat
|
Rumus
Kimia
|
1.
|
Asam
Klorida
|
HCl
|
2.
|
Asam
Sulfat
|
H2SO4
|
3.
|
Asam
Nitrat
|
HNO3
|
4.
|
Asam
Bromida
|
HBr
|
5.
|
Asam
Klorat
|
HClO3
|
6.
|
Asam
Perklorat
|
HClO4
|
7.
|
Asam
Iodide
|
HI
|
Contoh Asam lemah :
No
|
Nama
Asam Lemah
|
Rumus
Kimia
|
1.
|
Asam
Asetat
|
CH3COOH
|
2.
|
Asam
Sitrat
|
C6H8O7
|
3.
|
Asam
Formiat
|
HCOOH
|
4.
|
Asam
KArbonat
|
H2CO3
|
5.
|
Asam
Sianida
|
HCN
|
3 Basa
Zat basa juga sangat mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara mudah untuk mengenali zat basa. Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah:
- Natrium hidroksida / soda api dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih dalam rumah
tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih
lantai
- Magnesium hidroksida dan
aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid)
- Amoniak, untuk pelarut
desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea
Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan
basa lemah. Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan
ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH-) ketika dilarutkan
dalam air. Semakin banyak ion OH- yang dilepaskan, semakin kuat
sifat basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH-.
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. Berikut ini tabel beberapa contoh basa kuat dan basa lemah:
Contoh-contoh Basa Lemah
|
siip
BalasHapusterimakasih atas koment dan kunjungannya,,,,
BalasHapus