Kamis, 03 Mei 2012

Teori Asam Basa


PENDAHULUAN


Kimia Analisis adalah Bahagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang metoda dan cara – cara menyelidiki atau penentuan kandungan kimia dalam suatu bahan.






Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. 

pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman (atau ke basaanyang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan “keasaman” di sini adalah konsentrasi ion hidrogen(H+) dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai pH=7. Nilai pH>7 menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH<7 keasaman.="keasaman." menunjukan="menunjukan" span="span">

Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H+ terlarut dan ion OH- terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10-7 pada kesetimbangan. Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam akan mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH- akan diikat oleh H+ membentuk air). Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya.



TINJAUAN PUSTAKA


1     Teori Asam - Basa


 Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis, termasuk Antoine Lavoisier, secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena ia tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asam halida, HCl, HBr, dan HI. Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari kata bahasa Yunani yang berarti "pembentuk asam". Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut harus ditinggalkan.

Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy, berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Kimiawan Swedia Svante Arrhenius lalu menggunakan landasan ini untuk mengembangkan definisinya tentang asam. Ia mengemukakan teorinya pada tahun 1884.





Pada tahun 1923, Johannes Nicolaus Brønsted dari Denmark dan Martin Lowry dari Inggris masing-masing mengemukakan definisi protonik asam-basa yang kemudian dikenal dengan nama kedua ilmuwan ini. Definisi yang lebih umum diajukan oleh Lewis pada tahun yang sama, menjelaskan reaksi asam-basa sebagai proses transfer pasangan elektron.

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.

Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.


Svante August Arrhensius


Asam Merupakan suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion Hidrogen (H+) atau ion hydronium (H3O+) Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
   
Contoh :


     HCl (aq)        ------->   H+(aq)+ Cl- (aq)

 
    H2SO4 (aq)     ------->    2H+(aq)+ SO4-2 (aq)

     HNO3 (aq)      ------->       H+(aq)  + NO3-(aq)


          Basa adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-)
      Contoh :


                   NaOH (aq)       ------->     Na+ (aq) + OH- (aq)

                   NaSO4 (aq)     -------->    2 Na+ (aq) + SO4- (aq)

                   KOH ( aq)        .............>   K+ (aq)  + OH- (aq)


Asam hidroklorida (asam klorida) dinetralkan oleh kedua larutan natrium hidroksida dan larutan amonia. Pada kedua kasus tersebut, kamu akan memperoleh larutan tak berwarna yang dapat kamu kristalisasi untuk mendapatkan garam berwarna putih – baik itu natrium klorida maupun amonium klorida.
Keduanya jelas merupakan reaksi yang sangat mirip. Persamaan lengkapnya adalah:

           
            NaOH (aq) + HCl (aq) ------> NaCl (aq) + H2O (l)

            NH3 (aq) + HCl  (aq)   ------>  NH4Cl (aq)




2.      Johannes Nicolaus Brønsted dan Martin Lowry ( Bronsted – Lowry )
        
Asam adalah zat yang bertindak sebagai pendonor proton (memberikan proton) pada basa
       

Contoh :  
                              HAc (aq) ­­+ H2O (l)    ------->   H3O+ (aq) + Ac (aq)
·         HAc dengan Ac merupakan pasangan asam-asam konjugasi
·         H3O+  dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konjugasi

Basa adalah zat yang bertindak sebagai akseptor proton (menerima proton) dari asam Air (H2O) dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat ini disebut Ampiprotik (Amfoter).

Contoh  :
                
          HCl     +          H2O        -------->         H3O     +          Cl-
           Asam 1          Basa 2                           Asam2               Basa 1  

        Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).

3.       Gilbert Lewis
Asam adalah suatu zat yang bertindak sebagai penerima Akseptor pasangan elektron dari basa. Dan Basa adalah suatu zat yang bertindak sebagai pemberi (donor) pasangan electron, Contoh :

                HCl     +          H2O        -------->        H3O     +          Cl-
  
Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ) terbentuk antara satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion hidroksonium, H3O+.

Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang berfungsi sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai contoh, proton ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan air
    
Asam




Berdasarkan kekuatannya asam dibedakan menjadi dua jenis, yaitu asam kuat dan asam lemah. Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (ion H+) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H+ yang dilepaskan, semakin kuat sifat asamnya. 

Tabel beberapa contoh asam kuat dan asam lemah.


Contoh Asam Kuat :
No
Nama Asam Kuat
Rumus Kimia
1.
Asam Klorida
HCl
2.
Asam Sulfat
H2SO4
3.
Asam Nitrat
HNO3
4.
Asam Bromida
HBr
5.
Asam Klorat
HClO3
6.
Asam Perklorat
HClO4
7.
Asam Iodide
HI

Contoh Asam lemah :
No
Nama Asam Lemah
Rumus Kimia
1.
Asam Asetat
CH3COOH
2.
Asam Sitrat
C6H8O7
3.
Asam Formiat
HCOOH
4.
Asam KArbonat
H2CO3
5.
Asam Sianida
HCN


3    Basa 

Zat basa juga sangat mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara mudah untuk mengenali zat basa. Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah:

  1. Natrium hidroksida / soda api dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai
  2. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid)
  3. Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea

Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH-) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion OH- yang dilepaskan, semakin kuat sifat basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH-.

Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. Berikut ini tabel beberapa contoh basa kuat dan basa lemah:

Contoh – contoh Basa Kuat

No
Nama Basa Kuat
Rumus Kimia
1.
Natrium Hidroksida
NaOH
2.
Litium Hidroksida
LiOH
3.
Kalium Hidroksida
KOH
4.
Kalsium Hidroksida
Ca (OH)2
5.
Rubidium Hidroksida
RbOH
6.
Stronsium Hidroksida
Sr (OH)2
7.
Secium Hidroksida
CsOH
8.
Barium Hidroksida
Ba (OH)2




Contoh-contoh Basa Lemah

No
Nama Basa Lemah
Rumus Kimia
1.
Gas Amoniak
NH3
2.
Amonium Hidroksida
NH4OH
3.
Aluminium Hidroksida
Al (OH)3
4.
Besi (II) Hidroksida
Fe (OH)2




















2 komentar:

Terimakasih atas kunjungan anda,,,