Selasa, 04 Desember 2012

Kimia Analisis Jenis Kation Plumbum (Pembentukan Endapan)

1.  Tujuan Percobaan
»  Untuk menyelidiki kation Pb+2 dalam larutan Pb(NO3)2 dari Endapan yang terbentuk, serta untuk mengetahui warna dari Endapan yang terbentuk
2.  Teori Percobaan
Timbal adalah hasil akhir peluruhan radioaktif alami dan
memiliki 82 proton. 208Pb (52,4 %) adalah isotop timbal paling melimpah. Nomor atomnya 82 yang penting karena nomor ini adalah sangat stabil. Jadi, Pb memiliki kelimpahan tinggi dan unsur berat.
Bilangan oksidasi divalen dan tetravalen adalah paling umum dijumpai dan biasanya timbal ada sebagai ion pb2+ kecuali dalam senyawa organologam. PbO2 adalah senyawa timbal tetravalen yang dengan mudah menjadi timbal divalenn, jadi PbO2 adalah oksidator yang sangat kuat.

Dipakai larutan Plumbum Nitrat Pb(NO3)2, Larutan dimasukan kedalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes kemudiaan ditambahkan masing- masing :
a.   Asam Klorida (HCl), maka terjadi endapan putih Plumbum
Khlorida. Endapan sukar larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas.
b.  Natrium Hidroksida (NaOH), Endapan ini larut dalam basa yang berlebihan dan terbentuk Na2PbO2 ­Natrium Plumbit
c.   Kalium Kromat, Maka terjadi endapan kuning Plumbum Kromat, endapan ini tidak larut dalam asam asetat tapi dapat larut dalam asam nitrat
d.  Hidrogen Sulfida, Maka terjadi endapan hitam Timbal Sulfida, endapan ini apabila dipanaskan dengan asam encer maka akan larut.
e.   Kalium yodida, maka terjadi endapan kuning Plumbum Yodida
f.    Asam Sulfat atau larutan garam sulfat, Maka akan terjadi endapan putih PbSO4

3.     Alat Alat Yang Digunakan
ü. Neraca Analitik Digital
ü. Hotplate
ü. Testtube
ü. Beaker glass
ü. Erlenmeyer
ü.  Washing Botle
ü . Dropping Pipets
ü. Spatulla

4.     Bahan – Bahan Yang Digunakan
ü. Plumbum Nitrat Pb(NO3)2
ü.  Asam Klorida (HCl)
ü.  Natrium Hidroksida (NaOH)
ü.  Kalium Kromat (K2Cr2O7
ü.  Hidrogen Sulfida (H2S)
ü.  Kalium Yodida (KI)
ü.  Asam Sulfat (H2SO4)

5.     Hasil Percobaan
NO
Prosedur Percobaan
Reaksi
Pengamatan
1

2


3
 
4


5


6
Pb(NO3)2 direaksikan dengan Asam Klorida
Pb(NO3)2 direaksikan dengan NaOH
Pb(NO3)2 direaksikan dengan Kalium Kromat
Pb(NO3)2 direaksikan dengan Hidrogen Sulfida
Pb(NO3)2 direaksikan denganKalium Yodida
Pb(NO3)2 direaksikan dengan Asam Sulfat
Pb(NO3)2 + 2HCl PbCl2putih + 2HNO3
Pb(NO3)2 +2NaOH
Pb(OH)2 putih + 2NaNO3
Pb(NO3)2 + K2Cr2O7 PbCr2O7kuning + 2KNO3
Pb(NO3)2 + H2S
PbSputih + 2HNO3
Pb(NO3)2 + 2KI
PbI2 putih + 2KNO3
Pb(NO3)2 + H2SO4
PbSO4 putih + 2HNO3
Terjadi endapan Putih (PbCl2)
Terbentuk Endapan Putih Pb(OH)2
Terbentuk endapan kuning
Terbentuk endapan
Plumbum sulfida
Terbentuk Endapan Plumum Yodida
Terbentuk Endapan Putih PbSO4


6.  Perhitungan

  Berat Pb(NO3)2
= ( BM x V X M ) / 1000
= (325 x 250 x 0.1) / 1000
= 8.13 gram

Berat NaOH :
= ( BM x V X M ) / 1000
= ( 40 x 250 x 0.1 ) / 1000
= 1.0 gram

Berat KI :
= ( BM x V X M ) / 1000
= ( 166 x 250 x 0.1 ) / 1000
= 4.15 gram

Berat H2S :
= ( BM x V X M ) / 1000
= ( 34 x 250 x 0.1 ) / 1000
= 0.85 gram

M1 HCl :
= ( % x BJ x 1000 ) / BM
= ( 0.37 x 1.19 x 1000 ) 36.5
= 12.06 N
M 1 = 12.06 M

V1 x M1     = V2 x M2
V1 x 12.06 = 250 x 0.1
      V1 = 2 mL

7.   Kesimpulan
Dari pratikum ini dapat disimpulkan bahwa :
·  Saat penambahan HCl kedalam larutan Plumbum Nitrat terbentuk endapan putih Plumbum Klorida
·    Saat penambahan NaOH kedalam larutan Plumbum Nitrat terbentuk endapan Putih Pb(OH)2
·       Saat penambahan Kalium Kromat kedalam larutan Plumbum Nitrat terbentuk endapan kuning Plumbum Kromat
· Saat penambahan Hydrogen Sulfida kedalam larutan Plumbum Nitrat terbentuk endapan Plumbum Sulfida
·        Saat penambahan Kalium Yodida kedalam larutan Plumbum Nitrat terbentuk Endapan Plumbum Yodida
·  Saat penambahan larutan Asam Sulfat kealam larutan Plumbum Nitrat terbentuk endapan putih Plumbum Sulfat

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda,,,